Kaget nggak denger judulnya? ~ saya sendiripun kaget kok *menertawakan diri sendiri*
Masih segar dalam ingatan ketika saya mengetahui bahwa saya sedang mengandung anak kedua, adiknya Katya. Perasaan saya campur aduk. Gabungan beragam perasaan. Senang, takut, kaget, galau. Mix feeling banget. Saya tidak menyangka kalau akan dikaruniai kehamilan kedua begitu cepat. Tanpa drama nangis nangis minta sama Allah :')
Saya memang tidak menggunakan KB, setelah Katya lahir. Hanya karena saya belum benar benar riset tentang KB dan saat itu pandemi merebak membuat saya takut untuk ke pusat layanan kesehatan. Kami hanya mengatur jadwal saja, sesuai masa subur. Lagian kan mikirnya dapat Katya kemarin lumayan nunggu lama dan harus usaha banget jadi membuat saya selow. Ternyata eh ternyata ~
Memang, setelah kelahiran Katya, punya anak lagi bukan prioritas utama. Meskipun kami memang berencana punya anak lebih dari satu tapi tidak dalam waktu dekat. Nunggu Katya tiga tahun deh, minimal dua tahun baru mulai program. Melakoni berbagai peran di kehidupan sambil mengasuh Katya pun membuat kami tenggelam dalam rasa lelah. Sehingga kalau ada waktu kami lebih memilih tidur, re-charged energi. Sehingga program anak lagi tidak terpikirkan.
Ternyata Allah kasi kejutan, benar benar bikin kaget.
Rasa galau juga menghantui saya cukup lama di awal kehamilan. Karena hamil lagi berarti saya harus menyapih Katya, padahal usianya belum genap dua tahun. Sedih aja gitu Katya tidak akan ASI sampai dua tahun. Meskipun ketika konsultasi dengan dokter Sp.OG yang mengatakan bahwa tidak apa apa tetap menyusui tidak ada risiko yang berarti, meskipun saya akan menjadi sangat lelah. Dan benar saja, sampai dua bulan kehamilan saya masih menyusui Katya yang membuat saya super lelah. Tenaga saya seperti habis. Belum lagi ditambah mual muntah yang intens saat itu. Akhirnya saya memutuskan untuk menyapih Katya. Penyapihan ini sebenarnya tidak disengaja karena pada saat itu Katya selama dua hari tidak cari ASI. Dia sibuk main, makan lancar dan minum susu formula. Jadi ya udah deh sekalian aja disapih. Ternyata eh ternyata di hari ke empat dia nyari ASI ketika mau tidur malam. Wah ngamuklah dia, nangis nangis nyebut "mimik". Bapaknya membantu saya menenangkan Katya dengan segala cara. Saya tidak berani maju karena kalau saya maju pasti penyapihan tidak akan pernah terjadi. Karena saat itu perasaan saya sudah tidak karuan. Saya sedih melihat Katya menangis seperti itu. Saya seperti orang yang merenggut hak Katya untuk mendapatkan ASI selama dua tahun. Lalu menyalahkan diri sendiri. Malam itu, jam tidur Katya mundur tidak seperti biasanya. Dia harus ditenangkan sedemikian rupa dulu, baca buku dulu dan lain lain. Barulah dia jatuh tertidur. Kini Katya sudah selow, nggak minta mimik lagi. Tapi jadi lebih manja, mau dipeluk peluk terus dan kalau tidur harus deket deket sama Ibu -,-
Perasaan takut juga ada. Takut hamil gegara trauma persalinan dan rasa lelah yang menghantui. Bahagia tak terkira memiliki anak, namun rasa lelah letih juga tidak bisa dipungkiri. Apalagi Katya masih batita yang masih butuh banyak perhatian ditambah lagi mau punya adik. Wadaw kebayang deh akan seperti apa. Doakan saya kuat sodara sodara. Semoga semua proses kehamilahan dan persalinan nanti berjalan lancar tanpa suatu kendala berarti.
Syukurnya semua anggota keluarga dan teman teman terdekat saya bersuka cita dengan kehamilan kedua ini. Mengucapkan selamat dan memanjatkan doa untuk kami. Mereka juga tidak sabar menanti bertambahnya anggota keluarga baru yang pastinya akan membuat semakin ramai suasana. Saya menjadi lebih tenang. Kini, memasuki usia kehamilan trimester kedua saya sudah tidak menyalahkan diri sendiri. Saya sudah menerima dengan mindfull. Menerima bahwa ini adalah sesuatu yang harus dijalani dan dipersipakan, lagian juga nggak bisa mundur kan. Meskipun dengan penyusaian lagi di sana sini, nggak apa apa deh. Mari bergandengan tangan dan menghadapinyaaaa *colek pak suami*
Bagaimana saya akan menghadapi dua anak besok? ~ kayaknya sih learning by doing aja deh...HAHA
Mengingat usia yang sudah pas punya anak dua dan selagi nggak lupa lupa amat cara mengurus bayi, jadi mari kita sambut baby number two ini. Plus kencengin perencanaan keuangannya, jangan lupa...wkwk.
Much Love,
A.
No comments:
Post a Comment