Bukan lebay, tapi kondisi ibu hamil di
trimester satu - yang tidak menentu itu benar adanya. Sejak tahu saya positif
hamil saya sudah tidak bisa tidur dengan nyaman. Posisi tidur harus penuh
intrik supaya bisa nyaman. Tidak bisa tidur telentang terlalu lama, apalagi
tengkurap. Harus miring ke kiri atau kanan. Harus bolak balik gaes, kalau satu
sisi doang nggak enak, mual-lah, pusing-lah.
Dari hasil ngobrol-ngobrol saya dengan
ibu-ibu lain yang pernah hamil dan dengan petugas kesehatan saya mengambil
kesimpulan bahwa kondisi setiap ibu hamil memang berbeda-beda. Ada ibu hamil
yang mengalami mual muntah parah sampai harus diopname, ada yang mual muntah
doang, ada yang ngidam segala hal aneh, ada yang sampai nggak bisa lihat
matahari gaes - bisa langsung mual pusing. Dan ada juga ibu hamil yang tidak
merasakan apapun. Dia tidak merasakan mual muntah, nggak pusing-pusing dan
masih bisa beraktifitas seperti biasa, kayak orang lagi nggak hamil. Magic
emang.
“Bidan
di puskesmas yang saya ajak diskusi mengungkapkan kalau ibu-ibu hamil yang
trimester pertamanya parah (mual muntah parah, nggak bisa makan sama sekali
atau sampai harus diopname) seringkali dialami oleh ibu-ibu yang kehamilannya
belum disiapkan. Ia belum mempersiapkan diri untuk hamil hingga mengalami
stress.”
***
Bulan kedua kehamilan saya mengalami drama
mual muntah. It’s not joke. Rasa mual yang seringkali datang tidak hanya di
pagi hari tapi all day long. Pagi Siang Malam. Saya mual dan bisa sampai muntah
mencium bau-bau tertentu, seperti bau kamar mandi (nyium bau pipis sendiri juga
mual…hiks), bau dapur, bau kulkas, bau makanan yang terlalu berbumbu, bahkan
bau tubuh pak suami juga bikin mual ~ untung pak suami sabar…wkwk. Setiap kali
makan saya seringkali muntah. Keluar semua tuh apa yang sudah dimakan, tak
bersisa. Ketika muntah rasanya dada kayak mau pecah, kepala pusing ~ terus
lemes. Sebelum tidur di malam hari saya juga sering muntah, rasanya sangat
tidak nyaman. Beruntung pak suami sigap usap-usap punggung (ini sungguh berarti
buat ibu hamil), ngolesin minyak kayu putih, pijat-pijat sambil menenangkan. Ah
Love.
Masa-masa mual muntah ini bikin rasanya itu
kayak menderita banget…wkwk. Nggak enak ngapa-ngapain. Nggak bisa keluar
kemana-mana. Nggak bisa tidur dengan nyaman. Tapi masa-masa ini juga jadi bikin
ngerasain rasanya beneran jadi ibu hamil. Semua yang tertulis di
artikel-artikel kesehatan itu saya rasain semua di trimester pertama ini. Untungnya
sih nggak sampai diopname, dan masih bisa makan dikit-dikit.
Dokter bilang, di masa mual muntah ini makan
saja apapun yang bisa dimakan/masuk ke mulut agar tetap ada tenaga. Kecuali
makanan yang setengah matang, susu yang
belum dipasteurisasi, atau makanan yang tidak yakin dengan kebersihannya. Mau
makan es krim silahkan, makan buah doang silahkan, nggak makan nasi tapi
diganti ubi jagung atau kentang doang juga silahkan, yang penting ada nutrisi
yang masuk. Dan yaaa es krim sukses menghalau mual saya, tapi abis makan es
krim mual lagi…LOL. Saya tidak diberikan resep anti mual dari dokter karena
masih bisa makan walaupun sedikit, bukan yang tidak bisa makan sama sekali.
Hal yang paling terasa ketika mual muntah ini
adalah karenanya saya tidak bisa kemana-mana. Iyaaa karena lagi hamil muda juga
sih, jadi aktifitas saya keluar rumah dibatasi. Berasa mudah lelah dan pusing
juga. Saya yang terbiasa untuk beraktifitas ke kampus, ikut berbagai kegiatan,
sampai belanja ataupun ke mall juga sendiri kalau lagi pengen dengan naik motor
sendiri mendadak harus stop dan berhati-hati dalam beraktifitas. Orang-orang di
sekitar saya yang memang tahu saya aktif mewanti-wanti berkali-kali agar saya
istirahat dulu di rumah. Dokter juga mengingatkan untuk menjaga kehamilan di
masa awal ini karena rentan apalagi nunggunya lumayan lama.
Di tengah gempuran rasa mual muntah yang
lumayan mengganggu saya beruntung memiliki lingkaran pertemanan yang support.
Rekan-rekan kerja di kampus, keluarga yang saban hari video call/telepon untuk
menemani ngobrol atau sekedar nanyain kabar dan nggak ketinggalan saya punya
grup pertemanan dekat yang bisa jadi tempat menumpahkan perasaan saat melewati
drama mual muntah. Grup yang terdiri dari tiga orang teman dekat saya tersebut
dua di antaranya sudah menjadi ibu dan satunya lagi sedang hamil sama seperti
saya juga sedang mengalami mual muntah – beda usia kehamilan kami hanya satu
bulan. Kebayangkan saya jadi punya tempat sharing setiap saat, lumayan
mengurangi rasa galau gegara mual muntah.
Satu lagi permasalahan hidup yang saya hadapi
di trimester pertama ini adalah saya sering merasakan kembung. Rasa kembung
yang sangat mengganggu. Gimana sih kalau lagi kembung kan, perut rasanya begah,
penuh, sendawa yang terus bermunculan sampai kalau nggak sendawa angin rasanya
penuh di dada. Apalagi kalau rasa kembung ini datang bersamaan dengan rasa mual
bisa menyebabkan heartburn, rasa
panas di dada yang sangat tidak enak. Mau tidur nggak enak, duduk terus atau
berdiri lemes. Serba salah jadinya, nggak bisa ngapa-ngapain dengan nyaman.
“Tapi
setelah saya baca-baca rasa kembung saat hamil adalah hal yang normal,
disebabkan karena organ pencernaan bekerja sedikit melambat akibat dari hormon
kehamilan. Rasa kembung ini bisa diatasi dengan mengurangi asupan makanan yang
mengandung banyak gas seperti brokoli, kol, kacang-kacangan dan makanan
berlemak, hindari juga minum dengan sedotan. Juga dianjurkan untuk makan dengan
perlahan-lahan dan dengan porsi yang kecil.“
Eh iya, kalau merasa magh atau memang punya
sakit magh selama hamil boleh kok minum obat magh yang dibeli di apotik. Ini
kata dr. Dahlia, S.POG lho. Dokter bilang karena mual muntah kan bikin ibu
hamil nggak bisa makan, perut jadi kosong hingga meningkatkan asam lambung,
jadi magh deh.
Selain rasa mual muntah dan rasa kembung,
secara fisik kehamilan membuat bibir saya pecah pecah. Padahal sebelumnya saya
sangat jarang mengalami bibir pecah-pecah. Tapi kali ini bibir saya mengering padahal
saya selalu minum air putih yang lumayan banyak. Kehamilan juga bikin banyak
pipis, sampai tidur malampun cukup terganggu karena sering bolak balik kamar
mandi untuk pipis. Bukan itu saja, di trimester pertama ini saya jadi mageran,
malas buat ngapa-ngapain, malas buat baca buku, malas nulis, karena ya gimana
pusing gaes. Juga malas buat skinkeran, udahlah muka saya kayak apa nggak
pernah skinkeran lagi. Saya juga membenci kegiatan mandi dan gosok gigi karena
sering menyebabkan saya mual dan muntah. Kelamaan di kamar mandi wajib membuat
saya muntah, dan ya ampun rasanya tidak enak. Mandi dan gosok gigi cukup sekali
sehari, pernah juga sih saya nggak mandi dua hari…wkwkwk.
Komentar pak suami sih, gimana enaknya ayang
aja, yang penting ayang nyaman…haha. Padahal doi bisa saja merasa terganggu :p
***
Hasil pemeriksaan di trimester pertama ini
memperlihatkan kalau janinnya berkembang dengan baik. Ketika kami lihat dia
bergerak. Speechless sih. Habis USG saya merasa segar, padahal sebelum ke
dokter saya lemas gegara abis muntah dua kali…hiks. Jantungnya sudah berdetak
btw :’)
#PregnancyStory
Much Love,
A.
No comments:
Post a Comment