Saya pernah cemburu nggak sama pak suami? Iya
pernahlah. Masih normal nih, masih bisa ngerasain cemburu. Lagian siapa sih
yang nggak pernah cemburu?
Dulu awal-awal nikah sering ngerasain
cemburu, misal nih ya cemburu sama kerjaan, cemburu sama sodara, cemburu sama
teman, cemburu sama hape, atau cemburu sama mantan gebetan…hahaha. Tapi saya
selalu bilang kalau saya cemburu karena berharap lelaki peka dengan perasaan
kita itu tidak mungkin. Dia bukan cenayang sis :p
“Jangan berikan tanggung jawab untuk membaca pikiran kepada suami, kalau ada yang mengganjal ~ UNGKAPKAN!”
Tapi makin ke sini, setelah semakin mengenal,
cemburu-cemburuan sudah nggak ada lagi. Lebih kepada sudah tahu cara
menyiasatinya sih. Pak suamipun sudah bisa merasakan kalau saya cemburu, jadi
dia juga sudah tahu bagaimana menghadapi saya. Kami sama-sama belajar.
Lalu apa yang pak suami lakukan kalau saya
sedang cemburu? ~ paling digodain doang sis, dan itu sudah cukup bikin saya
tertawa. Melelehlah saya, plus dikasi pelukan sih. Tapi setelah itu saya akan
ngomong, apa yang membuat saya cemburu. Lalu kami akan mengobrol dan
menyelesaikan kasus (KASUS ~ berat amat bahasanya) yang sedang kami hadapi.
Jadi bisa tidur dengan tenang. Nggak perlulah tidur dengan dada sesak karena
cemburu, ya?
“Selesaikan masalahmu sebelum tidur, hingga kau bangun dengan penuh rasa gembira. Lagipula kau tidak akan tahu apakah itu malam terakhirmu atau tidak. Minta maaflah, berterima kasihlah kepada pasanganmu.”
Terus pak suami pernah cemburu nggak? ~ pernahlah.
Tapi beliau nggak ambil pusing…haha. Jadi, sejauh ini tidak pernah jadi
masalah. Beliau orangnya adem ayem soalnya, tak meledak-ledak kayak saya. How lucky I'm ~
Jadi, jangan lupa ya, kalau cemburu bilang
saja. Lalu selesaikan.
Cheers!
Baca Juga: #MarriedLife: Merawat Cinta
No comments:
Post a Comment