"bagaimana nasib mimpi-mimpi saya", adalah sebuah pertanyaan yang kadang menghampiri diri. Bagi yang mengenal saya sejak pertama kali menjejakkan kaki di bangku kuliah pasti tahu bagaimana saya bermimpi, bagaimana mimpi-mimpi itu selalu saya sebut. Semakin bertambah usia, seiring bertambahnya pengalaman, mimpi saya semakin beragam. Sahabat-sahabat terdekat saya tahu betul mimpi-mimpi itu. Buku-buku catatan menjadi saksi bisu soal list-list mimpi yang saya tuliskan, yang saya rangkai di malam-malam hari yang dingin.
Ada mimpi yang terwujud, banyak pula yang tidak. Saya tahu betul hal itu lumrah, karena segala sesuatu tak harus jadi ada. Terlalu banyak faktor yang ikut terlibat di dalamnya. Namun satu yang pasti adalah perjuangan untuk mendapatkannya harus ada. Prosesnya harus berlangsung, baru akan bertemu hasil.
Kini, saya menyesuaikan mimpi saya. Karena tak hanya ada "saya" di dalamnya, tapi ada "kami". Tak ada kata lain yang bisa terlontar selain syukur. Bersyukur ada seseorang yang akan ikut berbahagia dalam proses meraih mimpi. Bersyukur karena meskipun ada mimpi-mimpi yang tak bisa diwujudkan, masih bisa tersenyum puas hanya dengan melihat seseorang tersebut ada di samping. Semuanya punya pengganti. Tuhan tentu tak pernah ingkar janji, Ia akan selalu dan selalu memberikan yang terbaik.
Dan yaaa, kami siap mewujudkan mimpi-mimpi kami :)
No comments:
Post a Comment