Samar-samar saya ingat pada tahun-tahun ketika saya masih duduk di sekolah dasar nama Tetebatu begitu terkenal. Nama Tetebatu sering disebut dan saya dengar. Menjadi salah satu tujuan wisata yang terkenal di Lombok Timur. Banyak wisatawan mancanegara yang datang ke sana, menginap di home stay atau wisma yang ada sambil menikmati udara dingin desa yang hijau dan gagahnya Rinjani dari kejauhan. Para bule tersebut wara-wiri ke Tetebatu, tapi tidak dengan saya. Sampai saya duduk di sekolah menengah pertama saya belum pernah menginjakkan kaki di Tetebatu. Setelah masuk sekolah menengah atas barulah saya menginjakkan kaki pertama kali di Tetebatu karena teman-teman SMA saya banyak yang berasal dari Tetebatu. Ketika itu Tetebatu masih terasa jauh bagi saya, belum sering saya kunjungi. Tapi setelah bertahun-tahun berlalu, kini Tetebatu terasa begitu dekat. Main ke Tetebatu menjadi begitu mudah bagi saya. Ditambah lagi karena ada teman baik yang berumah di Tetebatu. Ia adalah teman super baik, yang selalu membiarkan pintu rumahnya terbuka bagi setiap orang yang mau berkunjung.
Wisata di Tetebatu dalam perjalanannya mengalami pasang surut. Ada masanya ketika Tetebatu tak lagi menjadi tempat yang dipilih orang-orang untuk berwisata. Ia menjadi sepi, laksana hidup segan tapi mati tak mau. Namun kini, beberapa tahun belakangan geliat wisata Tetebatu kembali terlihat. Ada kelompok anak-anak muda Tetebatu yang ingin kembali menghidupkan wisata Tetebatu. Memupuk dan merawat kembali benih-benih pariwisata Tetebatu. Mereka ingin Tetebatu kembali dikenal sebagai tempat wisata. Mereka ingin mengembalikan kejayaan Tetebatu.
*gerbang masuk ke lokasi camping
Keinginan para pemuda Tetebatu inilah yang mau diwujudkan oleh orang-orang dibalik Social Media Camp. Sebagai bagian dari promosi wisata Lombok khususnya kali ini Tetebatu. Setelah sebelumnya sukses mengadakan social media camp pertama di Gili Sudak kemudian dipilihlah Tetebatu sebagai lokasi social media camp yang kedua. Lokasi camping tepatnya berada di Orong Borok Desa Tetebatu. Orong Borok sendiri sebuah tempat di yang merupakan bagian dari taman nasional Gunung Rinjani. Acara social media camp 2 kali ini tidak hanya diisi dengan kegiatan camping tetapi juga dirangkai dengan berbagai macam kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain adalah bakti sosial dengan bagi bagi buku dan alat tulis bagi anak-anak SD, para fasilitator kelas inspirasi Lombok melakukan kelas inspirasi di SDN 4 Tetebatu, kemudian ada diskusi wisata bersama Kadis BudPar di wisma Soedjono sekaligus pengumuman pemenang lomba foto dalam rangka BBLS yang lalu. Pada diskusi wisata tersebut pak Kadis BudPar berjanji akan membantu membenahi Tetebatu dan akan mendukung keperluan pegiat wisata di Tetebatu.
Sebelum berangkat ke lokasi camping saya dan teman-teman kelas inspirasi masak-masak di rumah kak Suri. Sebenarnya sih saya kebanyakan liat-liat dan bantu-bantu yang nggak penting-penting banget, tapi tetep ikut makan dengan lahap #lah. Adalah kak Fira yang orang Makassar asli yang menjadi master chef buat acara masak-masak waktu itu, nggak tanggung-tanggung kami bikin coto Makassar. Rasanya jangan ditanya, jelas enak banget!. Apalagi makannya rame-rame, tawa canda tidak berhenti mengalir. Acara makannya jadi seru.
Sore hari saya berangkat ke lokasi camping. Beberapa rombongan sudah berangkat lebih dahulu ke lokasi. Sedangkan saya berangkat bareng kak Ema, Mba yanti, dan Uci. Setelah jalan aspal asyik-asyik melewati jalan aspal kami menemui jalan berliku penuh batu. Sungguh butuh hati-hati dan konsentrasi tinggi. Dam ternyata tidak hanya sampai di situ, semakin dekat dengan lokasi camping jalan yang ditempuh semakin kecil dan menantang. Jujur saya agak deg-degan melewati jalan itu, ditambah lagi saya mbonceng orang yaitu Uci. Sampai jatuh pas melewati tanjakan ke sekian. Hingga akhirnya Uci yang mengambil kendali motor, saya dibonceng, dan tetap dengan perasaan deg-degan.
Di tengah perasaan deg-degan itu saya sadar bahwa saya sedang melewati kawasan hutan kemudian melewati bukit-bukit hijau dengan pemandangan pohon-pohon hijau yang menyegarkan mata. Saya terpukau melihat pemandangan tersebut. Indah banget!. Meskipun sempat terkena hujan, sampai jaket, baju, celana basah dan merasa cemas tapi terbayar dengan kehangatan api unggun dan keseruan berkumpul bareng teman-teman. Dari lokasi camping terlihat di kejauhan kelap kelip lampu rumah-rumah yang berada di desa Tete Batu dan sekitarnya. Pemandangan malam hari yang indah. Sayang sekali saya tidak bisa mengabadikannya karena keterbatasan kamera. Sambil menyantap makan malam kami menyalakan api unggun, jadi benar-benar terasa campingnya. Di atas kami ada langit yang meskipun tertutup awan bintang-bintang masih ada yang tampak menjadi saksi hangatnya kebersamaan kami. Candaan dan gelak tawa tak henti-hentinya terdengar. Kami saling berkenalan, dengan begitu resmilah kami semua menjadi teman.
*di belakang ada mba Yanti yang nggak mau ikutan poto -,-
Setelah acara kumpul-kumpul selesai saya langsung masuk tenda dan berusaha tidur. Saya merasa sangat ngantuk, jadi memilih untuk tidur saja. Meskipun di luar tenda teman-teman masih berkumpul dan melanjutkan cerita-cerita. Udara dingin semakin menusuk, khas pegunungan. Tapi syukurnya saya bisa juga tertidur di tengah udara dingin begitu, tanpa sleeping bag. Berkah!.
Saya terbangun di pagi hari disambut dengan hawa yang luar biasa menyegarkan. Tanah basah, butiran embun, hijaunya dedaunan, kabut, matahari yang malu-malu, dan Rinjani yang kokoh menjadi parade penyambutan di balik tenda. Sayang banget kalau dilewatkan. Maka segeralah saya dan teman-teman jeprat-jepret mengabadikan momen di antara pemandangan yang luar biasa tersebut. Berbagai macam pose dan angel kami ambil, sampai bingung mau gaya apalagi…..hahaha #bahagia banget mbak.
Lalu kami juga melakukan foto bersama, selfienya nggak ketinggalan juga. Menyanyi bersama diiringi musik dari teman-teman yang membawa gitar. Jadi semakin seru. Setelah itu kami sarapan dan melakukan penanaman pohon di sekitar bukit yang jarang pohonnya. Semoga pohonnya tumbuh dengan baik hingga kelak berguna bagi bumi dan makhluk yang tinggal di atasnya. Dengan berakhirnya kegiatan penanaman pohon maka berakhir pula kegiatan social media camp 2. Para pesertapun satu persatu meninggalkan lokasi camping dan pulang ke tempat tinggal masing-masing.
Meskipun sudah berpisah tapi social media yang akan menyatukan kami, kelak ketemu dimana aja bisa saling tegur sapa ceria yaa :))
Kegiatan ini melatih kepekaan rasa, memperkaya diri dengan pengalaman dan teman-teman baru. Setelah seminggu berkutat dengan pekerjaan maka tidak ada salahnya menghabiskan akhir pekan dengan camping. Asyik dan seru!
P.S, maaf kalau yang nampang kebanyakan foto narsis....hahaha
*foto terakhir saya ambil dari grup whatsapp, mohon izin yaak
Hahaha....kirain jalannya gak sedahsyat itu..sampai motor ngos2an..tapi seruuuuu..:)
ReplyDeletebener bangeeet :D
ReplyDeletewihiii..seru yakk.. kemarin gak bisa ikut karena ada kegiatan lain :")
ReplyDeleteiyaaa nih kak Andy nggak ikutan -,-
ReplyDelete