Selamat pagi batu hijau, selamat pagi dunia tambang. Hari ketiga ini kami akan berkunjung ke pabrik prosesing hasil tambang. Kami akan belajar bagaimana proses selanjutnya terhadap bahan tambang yang telah diangkut dari pit penambangan. Saya bersemangat karena hari ini akan mendapatkan ilmu baru lagi tentang pertambangan. Saya tidak ada gambaran pasti tentang proses yang terjadi di pabrik. Hal yang pasti dalam pikiran saya adalah bahan tambang yang telah diperoleh tentu dihaluskan terlebih dahulu.
Bahan tambang yang telah diangkut dari pit penambangan dikirim ke pabrik tempat pemrosesan berlangsung. Sebelum tour ke pabrik, kami terlebih dahulu mendengarkan prsentasi dari pak Budi Satriwan dari divis prosesing Newmont tentang proses yang terjadi di pabrik. Setelah mendengar sedikit penjelasan, kami bergerak ke pabrik untuk melihat secara langsung proses yang terjadi.
*dokumen pribadi
Pabrik pengolahan bahan tambang Newmont disebut concentrator. Disinilah proses untuk mendapatkan konsentrat (bahan yang mengandung mineral berharga) diperoleh. Setelah bahan tambang diangkut di pit penambangan dan diangkut dengan menggunakan haul truck menuju mesin penghancur yang disebut crusher untuk diperkecil ukurannya sehingga diameter batuannya menjadi kurang dari 15 cm. Selanjutnya batuan tersebut dikirim menuju concentrator menggunakan overland conveyor dengan panjang 6 km dan lebar 1,8 m.
Di dalam concentrator, terdapat beberapa proses yang dilakukan yaitu mulai dari proses penghancuran sampai proses flotasi hingga menghasilkan konsentrat. Pertama, dilakukan pengahancuran dan penggerusan (crushing dan grinding) terhadap batuan tersebut untuk mengecilkan ukurannya. Alat yang digunakan adalah SAG Mill dan Ball Mill. Batuan tersebut terlebih dahulu dihancurkan di SAG Mill kemudian digerus di Ball Mill hingga batuan tersebut berukuran 250 mikron. Selanjutnya partikel halus yang ada dalam bubur bijih tersebut dialirkan ke tangki siklon untuk pemisahan bijih yang berharga dengan yang tidak. Bubur bijih yang halus tersebut dialirkan ke sejumlan tangki yang disebut dengan sel flotasi.
*dokumen pribadi
Sel-sel flotasi menjadi tempat proses flotasi berlangsung. Proses flotasi (pengapungan) merupakan sebuah proses yang menggunakan prinsip fisika untuk memisahkan mineral berharga dan tidak berharga di dalam bijih batuan dengan menggunakan gelembung udara. Gelembung udara yang diselimuti oleh mineral berharga yang berbentuk seperti pasir naik ke permukaan dalam sebuah sel flotasi. Dalam proses ini digunakan bahan sedikit bahan kimia dengan tujuan untuk mengubah sifat permukaan dari bijih mineral tersebut. Jadi tidaklah benar jika Newmont menggunakan semacam merkuri atau bahan kimia lain yang berbahaya dalam proses pemisahan mineral berharganya. Selain konsentrat yang mengandung mineral berharga dalam hal ini juga dihasilkan limbah yang disebut tailing.
*photo credit: Putu Adi Artana
Proses yang terjadi tidak hanya sampai proses flotasi tetapi masih ada proses filtrasi (penyaringan). Hal ini perlu dilakukan karena konsentrat yang dihasilkan masih memiliki kadar air sebesar 30%. Untuk mendapatkan konsentrat tembaga dengan kualitas yang bagus kadar air yang harus dimiliki konsentrat tersebut adalah sebesar 9%. Setelah dilakukan filtrasi barulah konsentrat tersebut diangkut ke kapal pengangkut atau ditimbun terlebih dahulu di gudang penyimpanan. Hasil tambang Batu Hijau kemudian diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Jerman, Korea Selatan, dsb. Dalam satu hari bisa diperoleh 100.000-140.000 ton batuan. Tetapi, dari jumlah tersebut konsentrat yang dihasilkan hanya sekitar 2.000-4000 ton per hari. 20% dari konsentrat tersebut dikirim ke smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian mineral) yang ada di Gresik, Jawa Timur.
*photo credit: Kadek Dwika Yundarani
Begitulah proses yang terjadi, itupun belum memperoleh bahan satu mineral berharga secara utuh, harus dipisahkan lagi di smelter. Jadi tidaklah tiba-tiba dihasilkan emas batangan atau tembaga batangan. Proses yang panjang bukan?.
No comments:
Post a Comment