Hal kedua yang melekat pada dirimu adalah ingatan tentang gunung. Tidak seperti aku yang sangat suka pantai, kau lebih suka gunung. Kau menyukai semua hal yang berbau petualangan. Mendaki gunung adalah caramu menikmati hari liburmu. Kau tidak pernah ragu untuk membeli barang-barang perlengkapan petualanganmu, sampai-sampai kau mungkin bisa membuka tempat persewaan. Aku geleng-geleng kepala karena ini. Rock climbing adalah olahraga favoritmu, ketika suatu saat yang lalu aku bertanya. Kau melatih fisikmu dengan cara itu. Yaaah…and well so far I like it. Meskipun belum pernah sekalipun naik gunung bersamamu aku percaya bahwa kau adalah pendaki yang tangguh. Sebelum semua orang latah naik gunung hanya untuk foto-foto selfie dan sepotong cerita, kau sudah lebih dulu mendaki gunung dan tanpa embel-embel apapun. Kau bilang indahnya gunung dan pengalaman yang kau peroleh cukup diingat saja, sesederhana itu. Kekesalanmu memuncak jika melihat para pendaki yang seenaknya saja buang sampah di gunung dan merusak apa yang mereka lewati. Cerita-ceritamu tentang gunung-gunung yang pernah kau daki membuatku juga ingin mendaki, tapi badanku yang pemalas ini bisa nggak ya, pikirku. Jadi, sudah berapa gunung yang kau daki?
Hal terakhir adalah Kopi. Kau seorang penyuka kopi, terlebih lagi kopi asli Indonesia, kau mengaguminya. Minimal sekali dalam sehari kau meminum segelas kopi. Entahlah apa ini hal yang baik atau buruk. Jelasnya, kebiasaan ini sulit untuk dilepaskan darimu. Untuk kopi, kau juga tidak akan ragu mengeluarkan uangmu untuk membelinya. Aku tidak tahu kapan persisnya kau mulai menyukai kopi. Tapi cerita dan pengetahuanmu tentang kopi tak bisa dianggap remeh. Jika diminta menyebutkan oleh-oleh dari temanmu yang sedang bepergian kau pasti akan menyebut kopi, kopi asli daerah tersebut. Kau menyukai kopi dengan sedikit gula, bahkan tanpa gula. Adanya gula akan merusak rasa kopi, katamu. Tapi aku belum tahu kopi favoritmu yang mana, yang aku tahu kau penggila kopi, tak seperti aku yang cukup dengan minuman rasa jeruk. Harus kuakui rasa kopi memang nikmat dan bisa membuat otakku memunculkan banyak ide, seperti pagi ini ketika aku menulis paragraf-paragraf ini. Mungkin itu juga yang kau rasakan, kopi membuatmu merasa segar dan otakmu lebih baik dalam berpikir.
*izin ya pake fotomu*
Adalah hal yang menyenangkan bisa mengenalmu :)
Itulah wanita, ibarat mengukir d batu karang, sekali terkena maka sangat sulit menghilangkannya. Berbeda dgn laki, ibarat menulis d atas pasir, mudah terkena fan mudah hilangnya. Ada referensi bagus ttg cinta bagi yg hobi membaca, Buku karya ibnul qoyyim al jauziyah. Ad daa'u wad dawaa'u (penyakit dan obatnya) terbitan pustaka imam syafi'i. Lihat bab terakhir ttg masalah cinta. Semoga lekas terobati. Buat uz dan ar
ReplyDelete