Hari sabtu lalu tanggal 26 April 2014 ada acara keren yaitu Etos Expo 2014. Acara ini berlangsung di Grha Sabha Pramana (tempat bertemunya para cendekiawan) UGM. Awalnya saya tidak mengerti etos itu apa dan apa maksud acara ini, saya tertarik ikut karena ada Tere Liye sebagai salah satu pembicaranya. Lagi-lagi saya tidak menyia-nyiakan kesempatan mendengarkan Tere Liye berbicara secara langsung, genap tigakali sudah.
Ternyata etos adalah nama program beasiswa dari dompet duafa yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 yang tidak mampu yang berkuliah di kampus-kampus tertentu, salah satunya di UGM. Etos expo bertujuan untuk mengenalkan program etos kepada calon mahasiswa, jadi kebanyakan peserta acaranya anak-anak SMA kelas 3 yang akan masuk kuliah. Mahasiswa tahun pertama dan keduapun dapat mendaftar beasiswa ini. Dalam acara ini banyak pengisi acara yang keren, selain Tere Liye ada mahasiswa berprestasi UGM 2013 yang sekaligus mahasiswa paling inspiratif dan terbaik nasional 2013, ada Bapak ketua Guru Besar UGM, bapak dari Direktorat Akademik UGM dan divisi bidang pendidikan Dompet Duafa wilayah Yogyakarta. Selain pengisi acara yang keren dan inspiratif, ada juga stand-stand keren yang menampilkan beberapa beasiswa yang ada di UGM dan stand-stand fakultas-fakultas yang ada di UGM.
Dalam acara kali ini Tere Liye tidak membicarakan tentang buku ataupun tentang kepenulisan, tapi dia berbicara tentang pemuda, pemuda muslim-pemuda berprestasi. Walaupun begitu hal yang disampaikan Tere Liye adalah universal, universal untuk semua pemuda-pemudi meski bukan muslim. Seperti biasa Tere Liye dengan gayanya yang tidak pernah secara terang benderang menyampaikan sesuatu, namun melalui cerita dan tulisan-tulisan yang agar kita dapat mengambil sendiri pemahaman atau pesan yang baik di dalamnya. Dia menyampaikan kaki-kaki semangat untuk pemuda-pemudi, untuk para remaja agar tetap semangat untuk mencapai cita dan prestasi. Berikut adalah kaki-kaki semangat yang disampaikannya:
- Semua kita adalah spesial
Tidak peduli apapun yang terjadi percayalah bahwa kita semua adalah spesial. Setidaknya kau spesial untuk orang tuamu, untuk teman-temanmu, dan lingkunganmu, jadikan mereka sebagai motivasimu.
- Taklukkan kemalasan
Jangan pernah mau bersahabat baik dengan yang namanya rasa malas, jangan menunda-nunda pekerjaan dan tugasmu jika kau tidak mau tertinggal jauh. Meninggalkan kemalasan sesuatu yang harus kau lakukan, karena jarak antara orang yang berada di depan kita dengan kita yang hanya di belakang adalah rasa malas.
- Kompetitor terbesar kita adalah diri sendiri
Tiada lain bahwa kompetitor terbesar kita adalah diri sendiri, bukan orang lain. Lawan dirimu sendiri untuk
- Ketekunan adalah kunci segalanya
Jika kau tekun melakukan sesuatu, maka impianmu akan terwujud.
- Lakukan yang terbaik, tidak ada resep/tips spesial untuk menjadi spesial
Lalu apa yang harus dilakukan oleh kita? Berikut yang Tere Liye sampaikan:
- Pergilah melihat dunia!
Agar kau bisa belajar banyak hal, agar kau bisa berempati dan mendapat banyak pemahaman. Pergi melihat dunia bukan berarti kau harus terbang dengan pesawat ke luar negeri, pergi melihat dunia simply bisa dimulai dengan melihat lingkungan tempat tinggalmu sendiri.
- Temukan hobi, aktivitas, kegiatan yang bermanfaat
Iyaa temukanlah hobi yang kau sukai dan lakukan aktivitas/kegiatan yang bermanfaat. Jangan dekati hal-hal yang tidak bermanfaat.
- Dalam setiap kesempatan, attitude selalu lebih penting dibanding jenius.
Attitude adalah sikap, dalam hal ini kejujuran dan harga diri. Kejujuran dan harga diri adalah hal yang penting dan selalu pegang teguh. Jangan pernah merendahkan harga dirimu dengan menyogok, mencuri atau hal negatif lainnya. Dengan merendahkan harga dirimu maka kau telah mengubur kejujuran.
- Masa muda tidak akan pernah kembali. Bergegaslah!
Ingatlah selalu bahwa masa mudamu tidak akan pernah kembali, maka bersegeralah, bergegaslah. Bergegaslah lakukan yang terbaik dan mulai dari dirimu sendiri, karena bahkan sedetik yang lalupun tak bisa kau ulangi, maka jangan sampai kau menyesal.
Nah itulah beberapa point yang disampaikan Tere Liye di etos expo 2014 kemarin.
Di acara tersebut juga ada art performance. Art performance pertama menampilkan Komunitas Keluarga Pecinta Angklung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Penampilan mereka keren banget, sungguh saya sampai merinding mendengarkan alunan musik mereka, menyaksikan penampilan mereka. Permainan angklung dipadukan dengan alat musik modern seperti gitar dan bass membuat semakin keren. Mereka membawakan lagu laskar pelangi dari Nidji, lagu daerah sunda dan lagu payphone milik Maroon 5. Art performance kedua adalah dari Komunitas Difabel Jogja, mereka menampilkan dance dan puisi dengan bahasa isyarat dengan iringan beatbox dan gitar. Mereka merasakan alunan beatbox dengan getaran yang ditimbulkan di dada. Penampilan mereka sukses membuat saya meneteskan air mata haru. Ternyata banyak sekali hal yang harus kita syukuri. Komunitas difabel itu juga peduli dengan orang lain terbukti dengan mereka yang melakukan penggalangan dana untuk para penderita kanker, membuat berbagai macam kerajinan dari bahan bekas dan beberap dari mereka juga menjadi duta wakil Indonesia untuk difabel untuk membicarakan undang-undang internasional tentang bencana. Ini berarti bahwa mereka juga peduli pada lingkungan dan bencana. Dan yang lebih membuat terharu adalah mereka adalah para mahasiswa, mahasiswa di Perguruan Tinggi yang keren di Jogja yaitu Institut Seni Indonesia dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Mereka tetap semangat dan optimis, serta tetap melakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain di tengah keterbatasan mereka. Jadi apakah kita masih akan terus mengeluh dan merasa egois terhadap orang lain?
Melihat mereka membuat saya ingin belajar bahasa isyarat, agar saya tahu apa yang mereka katakan dan rasakan.
Semoga tulisan ini menjadi pengingat bagi kita semua. Terus semangat :)