Ada kacamata yang bertengger di hidungnya, kacamata itu terlihat pas dengan bentuk wajahnya yang tidak lonjong namun juga tidak bulat. Dia terlihat manis. Dia duduk sendiri di salah satu kursi yang berada di deretan paling depan. Sepertinya dia peserta yang pertama kali datang. Saya pun duduk di dekatnya karena saya juga tak ingin melewatkan kesempatan duduk di deretan paling depan. Kamipun saling melemparkan senyum, dan tahu bahwa itulah jalan perkenalan kami. Namanya Intan. Asli Yogyakarta. Intan seorang pelajar kelas 1 SMA. Intan sedikit kaget ketika tahu bahwa saya sudah tamat S1, dia mengira kalau saya masih SMA juga seperti dirinya. Saya tertawa mendengar komentarnya, karena komentar Intan adalah komentar yang kesekian yang sama yang kadang dilontarkan orang yang baru berkenalan dengan saya.
Dari hasil ngobrol-ngobrol sama Intan ada beberapa hal persamaan saya dengan Intan. Kami sama-sama menyukai duduk di depan. Supaya informasi yang diterima bisa langsung sampai ke telinga tanpa melalui banyak penghalang sebelumnya, yaa infonya fresh from the oven deh. Intan juga bukan anak yang pendiam, dia ceriwis, enak untuk diajak ngobrol, kira-kira sama dengan saya yang bukan tipe pendiam. Intan datang sendiri kelokasi workshop, begitupun saya. Dan persamaan yang membuat kami begitu nyambung ngobrol adalah kami sama-sama penyuka novel-novel karanganTere Liye. Kami sama-sama suka membaca. Karena kesukaan kami pada novel-novel Tere Liye dan keinginan buat bertemu penulisnya, maka hadirlah kami di acara workshop kepenulisan bersamaTere Liye hari ini.
Intan dan saya sangat antusias mengikuti acara workshop. Begitu heboh ketika bertemuTere Liye. Bersemangat menyerap pelajaran kepenulisan hari ini. Saya suka melihat remaja seperti Intan yang juga bersemangat mengikuti kegiatan yang positif dan gemar membaca. Semoga masih banyak remaja lain yang seperti Intan.
Kamis, 9 Mei 2013
Kenalin saya :D . .,hehehee
ReplyDelete