Haloo semuanya ~
Pada penasaran nggak sih sama cerita liburan saya ke Bali kemarin, ge-er dikit nggak apa-apalah ya ~ haha. Bagi yang follow di IG pasti sudah pada tahu sekilas saya kemana saja waktu ke Bali kemarin. Sekarang saya mau cerita lengkap tentang perjalanannya, kemana saja selama di Bali, dan kami menginap dimana. Yuk simak!
Liburan ke Bali ini sudah kami rencanakan dari jauh-jauh hari, sejak bulan puasa lalu. Tadinya kami akan liburan seminggu setelah lebaran. Dengan rencana saya akan menyusul pak suami yang sedang diklat di Bali pada minggu tersebut. Tapi ternyata gagal, karena ada sesuatu dan lain hal pak suami harus segera pulang setelah diklatnya selesai. Agak-agak sedih sih waktu itu karena rencana yang sudah disusun dari jauh-jauh hari gagal. Eh tapi ternyata Alloh maha baik, semuanya diganti tuntas. Pak suami memberikan kejutan dengan tiket PP Lombok Bali, liburan ke Balipun jadi. Aaaak....senangnya. Kado ulang tahun katanya *kecepetanpaaak -,-
Long short story, kami berbagi tugas: saya menyusun itinerary selama kami di Bali, menyiapkan dan packing keperluan selama liburan, sedangkan pak suami selain bertugas mengurus tiket dan check in ia juga mengurus hotel tempat kami akan menginap. Kami berada di Bali selama empat hari tiga malam. Berangkat hari Kamis lalu pulang hari Minggu. Memilih dua hari di Ubud, dan dua hari di Kuta. Kami sepakat, lalu kami berangkaaat. Kami sangat excited lho untuk liburan ini, senyum tidak pernah lepas dari wajah kami.
Hari Pertama
Kami tiba di Bali sekitar pukul 11 WITA, fyi Lombok Bali masih sama-sama WITA ya cuma beda beberapa menit doang. Sampai bandara laper dong, kami makanlah dulu agar perjalanan lancar. Sambil makan sambil nyari-nyari gocar, untuk ke kanwil bea cukai Ngurah Rai ~ biar lebih hemat gaes. Kantornya deket banget dengan bandara, jadi eman-eman kalau pakai Taksi yang harganya sudah dipatok 125 ribu. Kami menuju kantor bea cukai untuk mengambil pinjaman motor dari teman pak suami. Motor inilah yang kami gunakan selama di Bali, kesana-kemari dengan bermodalkan Google Maps. Gampang gaes, anti ribet. Paling ribut-ribut diskusi mau mengambil arah yang mana dan nyeri-nyeri di pantat akibat kelamaan di atas motor...hahaha.
Hari pertama kami menuju Ubud, dengan patokan Blanco Museum. Kami mencari penginapan di sekitar Blanco Museum dan Bukit Campuhan ~ yang merupakan tujuan utama kami di Ubud. Lalu, menginaplah kami di sebuah penginapan yang astaga ternyata nggak sebagus fotonya di aplikasi. Malah terlihat horror di tengah "kebon" gitu. Saya berasa horror di penginapan itu, dengan patung-patung yang ada di setiap sudutnya, kebanyakan patung ~ LOL. Kamar mandinyapun saluran airnya mampet, seprei dan selimutnya bau apek dan ada noda seperti noda air dari genteng yang bocor. Nggak rekomended deh. Sepi dan murah sih, Kalau untuk para backpakeran sih cukup. Karena sudah terlanjur dibayar jadi juga kami bermalam di sana. Ya udahlah besok pagi harus out pokoknya, cari penginapan yang lain.
walk track di Bukit Campuhan |
Bukit Campuhan |
Hari kedua kami lewati dengan berkunjung ke Blanco Museum. Mengunjungi Blanco Museum adalah ide saya yang kemudian disetujui pak suami. Baca-baca di internet membuat saya tertarik untuk ke museum ini. Tiket untuk wisatawan domestik adalah 30.000 sedangkan untuk wisatawan asing 50.000. Museum ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Di museum ini tersimpan lukisan-lukisan karya Antonio Blanco dan perjalanan hidupnya dalam foto-foto. Ia sepertinya penggemar berat perempuan-perempuan Bali, terlihat dari lukisan-lukisannya yang banyak bercerita tentang perempuan Bali. Tidak mengherankan pula jika ia menikahi seorang perempuan Bali yang namanya diabadikan menjadi restoran di wilayah museum, Ronji Restaurant.
gerbang masuk Blanco Museum |
Blanco Museum |
Hari Ketiga
Ubud masih mendung, menambah rasa dingin. Rasanya malas mandi dan keluar penginapan. Tapi berhubung kami sangat ingin main ke Desa Wisata Penglipuran, rasa dinginnya kami lawan. Meluncurlah kami ke Desa Penglipuran, Desa ini berada di Kabupaten yang berbeda dengan Ubud. Ubud berada di Kabupaten Gianyar sedangkan Penglipuran berada di Kabupaten Bangli. Setelah alamat tujuan telah di-setting di google maps, maka meluncurlah kami ke Penglipuran. Daaan jeng-jeng di tengah perjalanan hujan dong gaes. Melipirlah kami ke spbu terdekat untuk segera memakai jas hujan. Terima kasih pada Copin yang sudah meminjamkan motor plus helm plus jas hujan lengkap untuk dua orang. Saya sempat menyerah untuk ke Penglipuran, balik aja yuk kata saya pada pak suami. Tapi seperti biasa, pak suami meneguhkan saya. Sudah sejauh ini masak menyerah sih katanya.
Penglipuran yang indah |
Penglipuran yang indah |
Di Kuta kami menginap di sebuah hotel yang sangat dekat dengan pantai Kuta, ke tempat-tempat terkenal dekatlah kalau dari hotel ini. Saya suka banget sama hotel ini, kamarnya bernuansa putih, nyaman, fasilitas lengkap termasuk TV di dalamnya, murah lagi. Kalau di Kuta kita memiliki pilihan hotel-hotel kece dengan harga murah gaes, tidak seperti di Ubud.
senyum sumringah di Pantai Kuta |
Hari Keempat
Setelah melewati tidur yang nyaman di hotel yang kami tempati di Kuta ini, kami bangun dengan perasaan fresh. Tapi selimut dan kasurnya yang empuk bikin pengen bobo lagi. Coba kalau nggak laper mungkin kami nggak bangun-bangun deh dari kasur. Di hari ke empat ini kami tidak berencana kemana-mana karena kami akan pulang. Jadi kami agak selow juga. Setelah sarapan kami coba mengunjungi Krisna terdekat. Sesampainya di sana, saya tidak terlalu tertarik dengan barang-barang yang ada di sana. Fyi selama di Bali entah kenapa saya malas beli-beli sesuatu, hanya membeli barang yang benar-benar saya butuhkan saja seperti sendal karena sepatu saya basah akibat hujan dalam perjalanan. Di Krisna kami hanya membeli cemilan dan baju untuk keponakan. Ibu hemat deh.
one of happiness on earth! |
Hal yang paling melekat dalam ingatan tentang Bali selama liburan kemarin adalah rasa aman di tempat keramaian, motor diparkir di pinggir jalan doang aman gaes. Terus yaa tempat sampah dimana-mana, sampah plastik sangat minim. Suka deh. Perjalanan ke Bali ini juga tentu saja meningkatkan bonding saya dan pak suami. Walaupun panas-panasan dan hujan-hujanan seru saja rasanya, kami sangat menikmatinya, no drama. Sebenarnya sih masih banyak dalam list perjalanan kami yang tidak bisa tercapai karena cuaca yang tidak mendukung, tapi nggak apa-apa sih yang penting kami tetap sehat selamat dan bergembira.
Berikut saya kasi bocoran penginapan yang kami tempati selama di Bali
Malam pertama: Mulawarman Guest House ~ Rp. 298.000 /night
Malam kedua: Suly Resort and Spa ~ Rp. 290.000 /night
Malam ketiga: Alron Hotel ~ Rp. 310.000 /night
Yess, kami menganut prinsip penghematan....haha, semuanya under 350 ribu. Mending uangnya buat makan kan :p
No comments:
Post a Comment